Biografi Imam Isa bin Mina Al-Madani (Imam Qolun) perowi Imam Nafi', anak tiri sekaligus perowi dari Imam Nafi'

Imam Qolun Al-Madani

· Biografi

Nama lengkap : Isa bin Mina bin Wardan bin Isa bin Abdussamad bin Umar bin Abdullah Al-Zuraqi
Nama panggilan : Qolun (dalam bahasa romawi berarti baik)
Lahir : 120 H. (pada masa pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik)
Wafat : 250 H.

Panggilan Qolun merupakan apresiasi dari gurunya (Imam Nafi’) atas prestasi dan keindahan bacaannya. Suatu ketika Imam Qolun menyetorkan bacaan sebanyak 30 ayat kepada Imam Nafi’ dan setelah selesai setoran beliau memujinya dengan ucapan “Qolun”. Imam Qolun termasuk salah satu tawanan dari bangsa Romawi pada masa pemerintahan Sayyidina Umar yang dibeli oleh salah satu sahabat Anshar bernama Muhammad bin Fairuz.

· Perjalanan Intelektual

Sejak kecil Imam Qolun berada di lingkungan yang sangat mendukung, agamis berbudaya, dan berperadaban tinggi, Madinah Al-Munawwarah. Pada masa kekhalifahan Al-Manshur tahun 150 H. Imam Qolun mulai belajar Al-Qur’an dan Qira’at kepada Imam Nafi’, bermulazamah (selalu bersama) dengan Imam Nafi’.

Imam Nafi’ sangat perhatian terhadap Imam Qolun sebab beliau merupakan bapak tiri yang menikahi ibu kandunganya setelah Sang Ayah wafat. Bahkan, tak terhitung berapa kali beliau mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an dan qira’at kepada Imam Nafi’. Selain menyetorkan, beliau juga mencatat hasil pembelajaran dari Imam Nafi’. Suatu ketika Imam Qolun ditanya berapa kali mengkhatamkan Al-Qur’an kepada gurunya, beliau menjawab,” Tak terhitung jumlahnya, tapi aku belajar dan bermulazamah dengan beliau setelah 20 tahun.

Qira’at yang dipelajari Imam Qolun merupakan qira’at yang diterima dari Imam Abu Ja’far Al-Qa’qa’ dan qira’at atas pilihannya sendiri yaitu penggabungan antara bacaan Imam Abu Ja’far dan Imam Nafi’. Selain belajar kepada Imam Nafi’, Imam Qolun juga belajar kepada Imam Isa bin Wardan (w. 169 H.) yang merupakan salah satu perowi Imam Abu Ja’far Al-Qa’qa’.

Dalam bidang hadits, selain meriwayatkan dari Imam Nafi’, beliau juga meriwayatkan dari Muhammad bin Ja’far bin Abi Katsir (w. 170 H.) dan Abdurahman bin Abi Ziyad (w. 174 H.). Imam Qolun termasuk hamba Allah yang dianugerahi suara yang indah dan umur yang panjang sehingga dapat mengajarkan dan melestarikan bacaan Imam Nafi’ hingga menjadi masyhur.

· Keistimewaan

Diriwayatkan bahwa Imam Qolun memiliki pendengaran yang baik, bahkan beliau tidak bisa mendengar suara petir. Namun dibalik kekurangan tersebut, atas kuasa Allah beliau diberi keistimewaan mampu mendengar bacaan Al-Qur’an dengan jelas. Setiap murid yang menyetorkan bacaan Al-Qur’an kepadanya, beliau mampu memperbaiki dan membenarkan kesalahan yang dilakukan dengan melihat gerak lisannya seperti yang dikatakan Imam Ali bin Al-Hasan.

Sebagian riwayat menceritakan bahwa kekurangan yang dimiliki Imam Qolun telah ada sejak lahir. Namun ada yang mengatakan karena faktor usia. Bagaimanapun keadaannya, beliau adalah kekasih Allah yang diberikan keistimewaan, ketulusan dan keluasan ilmu.

· Murid-Murid Beliau

Setelah guru sekaligus ayah tirinya wafat, Imam Qolun melanjutkan estafet pengajaran qira’at di Madinah. Tidak sedikit murid yang membaca dan belajar kepadanya baik dari dalam maupun luar Madinah, diantaranya adalah Ahmad bin Isa bin Ibrahim bin Isa yang merupakan kedua anaknya, Muhammad bin Harun Abu Nasyith dan Ahmad Al-Hulwani. Diantara muridnya yang paling terkenal adalah Imam Abu Nasyith dan Imam Ahmad Al-Hulwani.

Dengan pengabdian beliau yang tulus dan tak ternilai oleh apapun mampu melahirkan generasi penerus yang melanjutkan estafet pengajaran qira’at hingga sampai kepada kita. Bacaan riwayat Imam Qolun terkenal dan dibaca hingga sekarang di beberapa negara termasuk Libya, Tunisia, Al-Jazair, dan Mauritania. 

 

 

Sumber : Mengarungi Samudra Kemuliaan 10 Imam Qira'at (Moh. Fathurrozi, Lc, M. Th, I dan Rif'iyatul Fahimah Lc, M. Th, I) 

Bagikan Artikel ini