Biografi Imam Hamzah Az-Zayyat Al-Kufi, Ulama' Qira'at generasi tabi'in yang dijuluki Hibr (tinta) Al-Qur'an


Imam Hamzah Az-Zayyat Al-Kufi


· Biografi

- Nama Lengkap : Hamzah bin Habib bin Imarah bin Ismail Az-Zayyat Al-Kufi Al-Taymi
- Nama Kuniyah : Abu Imarah
- Lahir : 80 H.
- Wafat : 156 H.

Imam Hamzah lebih dikenal dengan panggilan Hamzah Az-Zayyat (pedagang minyak). Julukan Az-Zayyat dikarenakan beliau membawa (berdagang) minyak dari Urf ke Hulwan di Iraq, juga membawa keju dan kacang-kacangan dari Hulwan ke Kufah. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa saat masih kanak-kanak beliau pernah berjumpa dengan para sahabat, oleh karenanya beliau disebut sebagai tabi’in.


· Perjalanan Intelektual

Imam Hamzah adalah Imam Qira’at yang mendapat predikat “Al-Hibr Al-Qur’an” (tinta) dan Syaikh Al-Qurro’ di Kufah dalam bidang Al-Qur’an setelah wafatnya Imam Ashim dan Imam Al-A’masy. Sejak kecil Imam Hamzah telah memulai menghafal Al-Qur’an dan sejak umur 15 tahun beliau memantapkan hafalannya, selanjutnya melakukan pengembaraan untuk berguru kepada beberapa ulama’ dalam bidang Al-Qur’an. Kepakaran beliau dalam bidang Al-Qur’an tidak diragukan lagi. Beliau mendapat predikat tsiqah, hujjah, dan tegak dalam soal kitab Allah. Selain itu, beliau mahir dalam bidang faraidh dan bahasa arab. Sufyan Al-Tsauri berkomentar : “Hamzah mengungguli manusia dengan 2 hal yakni Al-Qur’an dan Faraidh”.



· Otentifikasi Sanad

Diantara guru-guru Imam Hamzah dalam bidang Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
1. Abu Muhammad Sulaiman bin Mahran Al-A’masy belajar kepada Rafi’ bin Mahran, Abu Al-Aliyah Ar-Riyahi, beliau belajar kepada tiga sahabat : Umar bin Khattab, Ubay bin Ka’ab, dan Zaid bin Tsabit, ketiganya belajar kepada Nabi Muhammad SAW. Sulaiman bin Mahran juga belajar kepada Zir bin Hubaysy dan Zaid bin Wahb Al-Juhani, beliau belajar kepada Abdullah bin Mas’ud dari Nabi Muhammad SAW.

2. Abi Hamzah Humran bin A’yun belajar kepada Ubaid bin Nudhailah Al-Khaza’I dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi Muhammad SAW. Humran juga belajar kepada Abul Aswad Ad-Duali dari Ali bin Abi Thalib dan Utsman bin Affan dari Nabi Muhammad SAW. Beliau juga belajar kepada Yahya bin Watstsab dan Abi Ja’far Al-Baqir hingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

3. Abu Ishaq Amr bin Abdullah As-Sabi’Ii belajar kepada banyak ulama’ pada masanya, diantaranya adalah Al-Aswad bin Yazid An-Nakha’i, Amr bin Maimun Al-Audi, Alqamah bin Qays An-Nakha’i, Ubaidah bin Amr As-Salmani, Amr bin Syarhabil, Ashim bin Dhamrah, dan Al-Harits bin Abdullah AL-Hamadani. Transmisi sanadnya bermuara kepada dua sahabat yakni Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud.

4. Muhammad bin Abdurahman Abi Laila belajar kepada saudaranya Isa bin Abdurrahman bin Abi Laila. Beliau juga belajar kepada Al-Minhal bin Amr Al-Asadi dari Sa’id bin Jubair hingga bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

5. Thalhah bin Musharrif belajar kepada Sulaiman bin Al-A’masy, Yahya bin Watstsab dan Ibrahim An-Nakha’i

6. Abi Abdullah Ja'far As-Shadiq belajar kepada bapaknya hingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Al-Mughiroh bin Miqsam Ad-Dhabbi belajar kepada Ashim dan Ibrahim An-Nakha'i

8. Laits bin Aslam Al-Kufi belajar kepada Mujahid bin Jabar.

Semua guru Imam Hamzah memilki transmisi sanad yang bermuara kepada lima sahabat yakni Umar bin Khattab, Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Affan, Ubay bin Ka'ab, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Tsabit. Dengan demikian, qira'at Imam Hamzah adalah Qira'at yang dapat dipertanggung jawabkan kemutawatiran dan kesahihannya.

Dari segi kualitas sanad, Qira'at Imam Hamzah memilki guru dengan sanad yang tinggi melalui 3 jalur dan sanad rendah melalui 4 jalur.

Dalam kitab Faidhul Barokat karangan KH. Arwani Amin Kudus tersusun sanad Qira’at Imam Hamzah sebagai berikut :

حمزه قرأ على أبي محمد سليمان بن مهران الأعماش على يحيى ابن وثاب الأسدي على علقمة على ابن مسعود على رسولالله صلى الله عليه وسلم

Faidhul Barokat juz 1 halaman 6


· Komentar Ulama

Suatu ketika Imam Uqbah bin Qubaishah bin Uqbah menceritakan ungkapan ayahnya tentang Qira'at Imam Hamzah : "Kami bersama Sufyan Al-Tsauri, kemudian Imam Hamzah mendatangi Imam At-Tsauri dan berbincang dengannya, setelah selesai Imam At-Tsauri bertanya kepada kami : "Apakah kalian tahu siapa orang ini? Ia tidak membaca satu huruf pun dari kitab Allah kecuali sesuai dengan atsar.

Imam Al-Dzahabi (w. 748 H) berkata : "Qira'at Imam Hamzah adalah Qira'at yang disepakati para ulama', bahkan ijma' ulama' setuju atas keshahihan dan kemutawatirannya. Meskipun Qira'at yang lain tergolong bacaan yang afshah (paling fashih), akan tetapi Qira'at yang sah diakui bukan hanya yang afshah saja melainkan Qira'at yang fasih juga seperti Qira'at Imam Hamzah. Hal ini juga dapat dikuatkan dengan ucapan Sufyan At-Tsauri diatas. Dan masih banyak komentar ulama’-ulama’ lain atas Qira’at Imam Hamzah.


· Keistimewaan

Konsisten membaca Al-Qur'an dan selalu mengulanginya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Imam Hamzah. Bahkan Imam Asy-Syatibi memberi gelar kepada beliau dengan sebutan "Shaburan" yang tabah dan sabar dalam mengulang hafalan

وحمزة ما أزكاه من متورع •• إماما صبورا للقرآن مرتلا

Imam Hamzah berkata : "Saya membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf karena khawatir penglihatan saya hilang". Ungkapan yang disampaikan oleh Sang Imam tersebut tidak lain adalah bukti konsistensinya dalam membaca Al-Qur'an dan lebih mengedepankan Al-Qur'an. Dalam membaca Al-Qur'an, Imam Hamzah menggunakan mushaf ejaan Abdullah bin Al-Zubair.


· Murid-murid Beliau

Selain sebagai Imam Qira'at, Imam Hamzah juga dikenal sebagai pedagang yang jujur. Dalam melaksanakan kedua aktifitasnya, beliau membagi waktu satu tahun di Hulwan dan satu tahun di Kufah. Di sela-sela berdagang, beliau meluangkan waktunya untuk mentransfer ilmu kepada para muridnya.

Murid Imam Hamzah tak terhitung jumlahnya, diantaranya adalah Ibrahim bin Adham, Al-Husain bin Ali Al-Ju'fi, Sulaim bin Isa (termasuk murid yang paling dhabith), Sufyan At-Tsauri, Ali bin Hamzah Al-Kisa'i (termasuk murid senior), Yahya bin Ziyad Al-Farra', Yahya bin Yazid Al-Mubarak Al-Yazidi.

Salah satu murid Imam Hamzah yang melanjutkan qira'atnya adalah Imam Sulaim. Dia adalah satu diantara murid yang paling menonjol, darinya lahir 2 generasi terbaik yang kemudian menjadi perowi Qira'at Imam Hamzah yakni Imam Khalad dan Imam Khalaf.

Belum ada Komentar untuk "Biografi Imam Hamzah Az-Zayyat Al-Kufi, Ulama' Qira'at generasi tabi'in yang dijuluki Hibr (tinta) Al-Qur'an "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel