Biografi Imam Khallad bin Khalid Al-Kufi, salah satu perowi Imam Hamzah dari Imam Sulaim

Imam Khallad bin Khalid Al-Kufi 

· Biografi

- Nama Lengkap : Khallad bin Khalid Al-Syaibani
- Nama Kuniyah : Abu Isa
- Lahir : 129 H. sebagian riwayat mengatakan 130 H.
- Wafat : 220 H.

Beliau adalah salah satu murid Imam Sulaim yang paling bagus bacaannya, “dhabt”, dan diakui kapasitas keilmuannya. Diantara gelar dan predikat yang disematkan kepadanya yakni seorang yang tsiqah (terpercaya), muhaqqiq (peneliti), ustadz (spesialisasi), dan ‘arif (bijaksana).

· Perjalanan Intelektual

Dalam bidang Al-Qur'an dan Qira'at, Imam Khallad belajar dan membaca secara langsung kepada Imam Sulaim. Imam Sulaim adalah murid Imam Hamzah yang paling menonjol dalam bacaan Imam Hamzah. Dari beliau lahir dua generasi terbaik yakni Imam Khalaf dan Khallad. Kedua murid Imam Sulaim inilah yang kemudian menjadi perowi Qira'at Imam Hamzah.

Selain membaca secara langsung kepada Imam Sulaim, beliau juga meriwayatkan Qira'at dari Imam Husain Al-Jufi' dan Muhammad bin Al-Hasan Al-Ruasi. Dalam bidang hadits, Imam Khallad belajar kepada Zuhair bin Mu'awanah dan Al-Hasan bin Shalih bin Hay. Hadits-haditsnya dikutip dan diriwayatkan oleh Abu Zur'an dan Abu Hatim, bahkan keduanya mengapresiasinya sebagai orang yang jujur.

· Murid-murid beliau

Setelah usai melakukan pengembaraan intelektual kepada para guru yang berkompeten di bidangnya, salah satunya meriwayatkan Qira’at Imam Hamzah dari jalur Imam Sulaim dalam waktu yang sangat lama. Banyak para penuntut ilmu yang datang untuk belajar kepadanya, diantaranya adalah Ahmad bin Yazid Al-Hulwani, Ibrahim bin Ali Al-Qassar, Ali bin Husain At-Thabari, Ibrahim bin Nashr Ar-Razi, Al-Qasim bin Yazid Al-Wazan termasuk murid yang paling bagus, Muhammad bin Al-Fadhl, Muhammad bin Sa’id Al-Bazzaz, Muhammad bin Syadzan Al-Jauhari termasuk murid yang paling dhabit, Muhammad bin Isa Al-Ashbahani, Muhammad bin Al-Haitsam Qadi Akbiran termasuk murid yang paling mulia dan lainnya. Beliau dipanggil kehadirat-Nya pada tahun 220 H. setelah mengabdikan diri kepada kalam-Nya.

Bagikan Artikel ini